Minggu, 06 Desember 2009

OPERATING SYSTEM

Sistem operasi Perangkat lunak sistem yang mengatur dan mengendalikan perangkat keras dan memberikan kemudahan penggunaan komputer ke pemakai. OS ini mengontrol penyimpanan data, input, output dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Sistem operasi mempunyai dua tugas utama, yaitu:

1. Pengelola seluruh sumber daya sistem komputer (sebagai resource manager).

2. Sistem operasi sebagai penyedia layanan (sebagai extended/virtual machine). Sasaran dari sistem operasi ini adalah:
1. Kenyamanan, harus membuat penggunaan komputer menjadi nyaman.
2. Efisiensi, menjadikan penggunaan sumber daya komputer secara efisien.
3. Mampu berevolusi, harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian dan pengajuan fungsi-fungsi yang baru tanpa mengganggu layanan yang dijalankan oleh sistem komputer.


Mengoperasi system operasi berdasarkan pada perintah dos / disk operating system
merupakan sekumpulan dari file -file yang digunakan untuk mempersiapkan system pengoprasian komputer anda .
hal-hal yang berkaitan dengan dos adalah :
1> system booting
pelacakan file yang terdapat secara exsternal yang akan diambil dalam memory internal random accesmemory .
2> kegagalan booting
jika gagal dalam melakukan proses booting maka akan muncul pesan
BAD OR MISSING COMMAND INETRPRETER
Macam-macam booting :
> cold booting { booting dingin }
pengambilan system operasi dengan disket dalam keadaan mati !
> warm booting {booting panas}
pengambilan sytem oprasi dengan disket dalam keadaan hidup.
contoh umum perintah dalam dos
1 clc = clear skin=membersihkan layar
2 dir= directory=membuat isi file
3 ren =rename = mengganti nama file
4 md = make directory = membuat file baru
5 delete = delete = menghapus file
.

Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua perintah perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

Contoh-contoh dari Sistem operasi Komputer misalnya adalah Windows, Linux, MacOS, dan lain lain.

Program Aplikasi

Penginstalan program aplikasi pada dasarnya terletak untuk melakukan setting bios terlebih dahulu.Pada program aplikasi pada saat dilakukan penginstalan kita perlu memperhatikan system pada komputer yang kita gunakan,seperti memperhatikan kelas dari komputer tersebut,memory kemampuan yang dimiliki.
contohnya seperti :
-kelas value
-kelas mainstream
-kelas performance

Seperi pada umumnya melakukan penginstalan dengan software yang disesuaikan kebutuhan yang anda inginkan.
biasanya software yang di INSTAL seperti :
-anti virus
-microsoft office
- winamp
- full macromedia
pada saat akan melakukan penginstallan jangan lupa dengan CD/DVD yang akan di instal disesaikan dengan kebutuhan anda.


CARA MENGINSTAL ANTI VIRUS:
1. Silahkan download master anti virus McAfee VirusScan 8
2. Klik 2X pada file Setup.exe
3. Pada tampilan informasi McAfee VirusScan Enterprise, klik Next.

4. Pada tampilan License Agreement, Klik I accept the term in the license agreement, lalu klik Ok.

5. Pada tampilan Select Setup Type, pilih Typical, kemudian klik Next.

6. Pada tampilan Ready to Install, klik Install, dan silahkan tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai.

7. Agar program antivirus McAfee VirusScan dapa melalukan update otomatis, maka pada Instal Successfully, pilih Update Now dan Run On-Demand Scan, kemudian klik Finish.

8. Tunggu beberapa saat sampai proses update antivirus berhasil.

CARA MENGINSTAL MICROSOFT OFFICE:


Sebelum mulai meng-install, tentunya diperiksa dulu versi Office yang saat ini saya gunakan. Cara memeriksa versi Office ini bisa dibaca di tulisan saya yang lain dalam weblog ini.

Setelah itu baru mulai meng-install SP2 tersebut. Langkah instalasinya sendiri tidak ada yang aneh, cukup klik Next dan Next hingga selesai dan Windows meminta kita untuk restart. Proses instalasi ini juga hanya memakan waktu beberapa menit saja.


SETTING BIOS

BIOS

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:

  1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
  3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
  4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).

Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut :

  • Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  • Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS.
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.


Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)

A.Langkah-langkah masuk ke Bios


1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS

ada 13 langkah cara seting BIOS

1. Standart CMOS Setup
2. BIOS Features Setup
3. Chipset Feature Setup
4. Power Management Setup
5. PNP/PCI Configuration
6. Integrated Pheriperals
7. Load Setup Defaults
8. Supervisor Password
9. User Password
10. IDE HDD Auto Detiction
11. HDD Low Level Format
12. Save & Exit Setup
13. Exit Without Saving


1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.

•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.

•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..

•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.

•Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.

•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.

•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.

2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.

•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)

•CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)

•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.

•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat

•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A

•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.

•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.

•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.

•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.

•Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.

•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.

3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.

4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
•HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.

•VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.

5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.

6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.

7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.

8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.

11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.

12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.


Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :

AMI BIOS : Del

AwardBIOS : Ctr1+A1t+E sc
Esc
Del

PhoenixBIOS : Ctrl+Alt+Esc
Ctr1+A1t+F 1
Ctrl+Alt+ S
Ctr1+Alt+Enter
Ctrl +Alt+ F 11
Ctr1+Alt+Ins

Cara Menginstal Komputer

1. Siapkan CD Windows XP dan Serial Number.
2. Siapkan CD Driver Motherboard.
3. Pastikan komputer anda dan sudah disetting untuk booting dari CD ROM, jika
belum siap, silahkan ubah melalui BIOS.
4. Boot komputer anda dan masukkan CD Windows XP.
5. Tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan Press any key to boot from CD di
layar monitor komputer.
6. Tekan Enter atau tombol apa saja.
7. Selanjutnya proses intalasi akan mengecek konfigurasi hardware komputer.
8. Akan muncul tulisan Windows Setup di bagian kiri atas layar yang berwarna
biru.
9. File-file yang ada di CD ROM akan diload ke dalam memori selama proses intalasi ini. Selanjutnya layar Welcome to Setup Windows akan tampil.
10. Tekan Enter untuk menginstall Windows XP. Tekan “R” untuk merepair Windows XP yang sudah pernah diinstall. Tekan “F3” untuk keluar dari proses intalasi.
11. Selanjutnya akan muncul EULA (End User License Aggrement). Silahkan baca dan tekan “F8” jika setuju, atau tekan “ESC” jika tidak setuju dengan isinya.
12. Jika setuju, selanjutnya proses intalasi akan mencari dan membaca partisi harddisk komputer.
13. Akan ditampilkan semua partisi harddisk komputer. Atur partisi harddisk. Untuk menginstall Windows XP, setidaknya butuh 1 buah partisi.
14. Setelah partisi dibuat, langkah selanjutnya adalah menetukan di partisi mana Windows XP akan diinstall (biasanya di partisi C:). Tekan Enter.
15. Selanjutnya akan muncul window yang akan menyatakan bagaimana akan memformat partisi yang tadi.
16. Disarankan untuk memilih NTFS File System.
17. Partisi harddisk komputer akan diformat.
18. Setelah partisi harddisk diformat, dilanjutkan dengan mengcopy semua file yang dibutuhkan ke dalam folder instalasi windows.
19. Setelah semua file sudah tercopy ke folder instalasi window, proses intalasi akan merestart komputer anda.
20. Setelah restart, akan muncul lagi tulisan Press any key to boot from CD. Untuk hal ini, jangan tekan tombol apapun, karena jika kita menekan tombol, kita akan kembali ke proses awal instalasi. Jika tidak menekan tombol apapun, Windows akan tampil di layar secara otomatis.
21. Selanjutnya Windows akan mengcopy file-file ke dalam harddisk komputer.
22. Selama proses itu berlangsung, akan mucul beberapa Window untuk konfigurasi. Yang pertama adalah Regional and Language Options.
23. Click tombol Customize untuk memilih Negara, bahasa dan lainnya. Lalu tekan ok untuk selesainya.
24. Pilih next, kemudian Windows akan menanyakan nama dan organisasi.
25. Jika sudah mengisi nama dan organisasi, tekan tombol Next.
26. Selanjutnya anda akan diminta untuk memasukkan serial number. Isilah dengan serial number yang disediakan.
27. Jika salah memasukkan serial number, maka akan muncul pesan Error dan proses instalasi tidak akan dilanjutkan sampai dimasukkan serial number dengan benar. Jika sudah, tekan Next.
28. Selanjutnya akan muncul tampilan layar Computer dan Administrator Password.
29. Masukkan nama komputer dan password untuk user Administrator. Selanjutnya tekan Next.
30. Kemudian akan muncul layar Date and Time Setting.
31. Masukkan tanggal dan jam dengan benar, kemudian tentukan juga TimeZone. Ket: untuk Jakarta pilih GMT+07.
32. Klick tombol Next.
33. Selanjutnya Windows akan menginstall jaringan (Installing Network) untuk komputer.
34. Anggap komputer mempunyai kartu jaringan, Window Networking Setting akan ditampilkan.
35. Selanjutnya akan muncul window Workgroup or Computer Domain. Jika komputer terhubung dengan sebuah domain, masukkan nama domainnya, atau jika komputer stand alone, pilih radio button yang pertama (yang paling atas). Selanjutnya klick Next.
36. Windows akan kembali melanjutkan proses copy file.
37. Sebentar lagi proses instalasi akan selesai. Masuk ke tahap Finalizing Installation, dimana Windows akan menginstall Start menu icons, meregister component, menyimpan setting dan terakhir membuang semua file temporary yang tadi digunakan.
38. Setelah itu Windows akan merestart komputer lagi.
39. Setelah restart akan muncul lagi tulisan Press Any key to boot from CD. Jangan tekan tombol apapun, karena jika menekan tombol, maka akan kembali ke proses awal instalasi. Jika tidak menekan tombol apapun, Windows akan tampil di layar secara otomatis.
40. Akan terlihat layar logo Windows.
41. Pertama kali Windows diload, Windows akan mengatur resolusi monitor
komputer. Klick ok.
42. Jika setuju dengan perubahan resolusi, klik ok.
43. Windows akan menerima settingan komputer (apply the computer setting). Silahkan tunggu beberapa saat.
44. Tampilan Welcome to Microsoft Windows akan tampil.
45. Klik Next untuk melanjutkan.
46. Selanjutnya aktifkan firewall dan update otomatis.
47. Windows akan mengecek konektifitas internet komputer.
48. Setelah itu Windows akan menanyakan siapa saja yang akan menggunakan komputer tersebut. Masukkan beberapa nama user.
49. Terakhir akan muncul ucapan Thank You dan juga Welcome.